Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) Maulana mengatakan, sejumlah kementerian dan lembaga negara pada akhir tahun biasanya membelanjakan anggarannya secara besar-besaran. Hal ini, menurut Maulana, justru sangat rawan terjadi penyimpangan.
"Saya kira data BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) tahun 2011 pernah merilis yang secara umum menyampaikan potensi penyimpangan anggaran di akhir tahun sangat besar," ujar Koordinator Riset Sekretariat Nasional Fitra Maulana, Selasa (25/12).
Mengacu pada data BPK tahun 2011, Maulana mengatakan, salah satu modus penyimpangan anggaran yakni dengan cara membuat perjalanan dinas fiktif. Modus perjalanan fiktif yakni dengan penyusunan anggaran untuk membiayai perjalanan dinas yang sebenarnya tidak dilakukan oleh pejabat di kementerian maupun lembaga negara.
"Dana sudah dikeluarkan, tapi pejabatnya tidak pergi. Tetapi bukti airport tax dan tiketnya ada," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah menggelontorkan penyerapan anggaran per 30 November 2012 baru mencapai Rp 778 triliun atau 72,8 persen dari total nilai anggaran sebesar seribu triliun. Sehingga masih ada sisa anggaran sebesar Rp 290 triliun yang harus direalisasikan dari tanggal 1 hingga 15 Desember sebagaimana instruksi presiden. Artinya setiap harinya pemerintah membelanjakan anggaran Rp 29 trili
Reporter : Putri Artika R - ilustrasi. ©2012 Merdeka.com/arie basuki
33
0 komentar:
Posting Komentar